Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya.
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti.
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
Aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak ditempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong,
Hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang brganti kemarau gersang.
Pada air mata yang jatuh kali ini,
aku selipkan salam perpisahan panjang.
Pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada.
Aku bukan hendak mengeluh..
Tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari,
bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan sehingga aku setia,
Kau ajarkan aku arti cinta sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan.
Kau dari-Nya dan kembali pada-Nya,
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang,
Cahaya mataku, penyejuk jiwaku.
Selamat jalan,
calon bidadari surgaku.
-BJ. Habibie
Senin, 15 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar